Main Article Content

Muhammad Abrar Firdausy Muhammad Syufian Syauri Novan D. Natanegara

Abstract

Industri semen merupakan yang membutuhkan konsumsi energi yang tinggi dan menghasilkan emisi yang tinggi. Produksi semen menyumbangkan sekitar 4% emisi CO2 terhadap global Pemerintah Indonesia berupaya mendorong seluruh pelaku usaha/ industri dalam menurunkan beban dampak lingkungan untuk memenuhi persyaratan PROPER (Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup) yang linier dengan metode Life Cycle Assessment (LCA). Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kategori dampak yang dihasilkan pada indutri semen dengan pendekatan (cradle to gate) dan menganalisis keriteria dari unit proses yang menimbulkan dampak terbesar. Metode yang digunakan adalah penilaian LCA (Life Cycle Assessment) dengan menggunakan penilaian kategori dampak CML Baseline. Metode penilaian CML Baseline merupakan metode penilaian midpoint yang melingkupi sebelas aspek penilaian Abiotic depletion, Abiotic depletion (fossil fuels), Acidification, Eutrophication, Fresh water aquatic toxicity, Global warming Potential  (GWP10), Human toxicity, Marine aquatic ecotoxicity, Ozone layer depletion Potential (ODP), Photochemical oxidation, dan Terrestrial ecotoxicity. Hasil penelitian didapatkan nilai Global Warming Potential (1.75.E+09 kg CO2 eq.), Marine aquatic ecotoxicity (5.97.E+09 kg 1,4-DB eq.), Human toxicity (1.26.E+07 kg 1,4-DB eq.), Photochemical oxidation (3.66.E+05 kg 1,4-DB eq.), Acidification Potential (8.44.E+06 kg SO2 eq.), Fresh water aquatic ecotoxicity (1.31.E+05 kg 1,4-DB eq.), Abiotic depletion (6.35.E+00 kg Sb eq.), Abiotic depletion (fossil fuels) (4.30.E+08 MJ), Eutrophication (4.56.E+05 kg PO4 eq.), Ozone layer depletion (0.00.E+00Kg. CFC-11 eq), Analisis berdasarkan unit fungsional total produksi semen selama setahun menimbulkan potensi dampak terbesar (hotspot) berada pada unit kiln & Cooler.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

Section
Articles