Main Article Content

Faiza Salsabilla Bieby Voijant Tangahu Muhammad Althaf Ryan Akmal Farras Arafi Isni Arliyani

Abstract

Red mud merupakan limbah padat alkalis hasil samping industri pemurnian bauksit. Limbah ini mengandung logam berat seperti kromium (Cr), vanadium (V), dan skandium (Sc) yang bersifat toksik namun juga bernilai ekonomis. Penelitian ini mengkaji pendekatan phytomining berbasis tumbuhan-mikroba untuk meremediasi logam berat dari red mud secara berkelanjutan. Dua jenis tanaman hiperakumulator, Tradescantia pallida dan Philodendron hederaceum, dikombinasikan dengan bakteri Bacillus stercoris dan Chromobacterium piscinae dalam media red mud dan pupuk kandang, untuk menguji efektivitas serapan dan translokasi logam. Penelitian dilakukan selama 28 hari dengan pengukuran parameter biomassa, potential hydrogen (pH), electrical conductivity (EC), serta analisis logam total dan bioavailable menggunakan inductively coupled plasma-optical emission spectroscopy (ICP-OES). Hasil menunjukkan bahwa inokulasi mikroba meningkatkan kepadatan koloni (TPC), pertumbuhan tanaman, serta menurunkan pH dan EC media. T. pallida menunjukkan nilai Translocation Factor (TF) >1 untuk Cr dan V, sedangkan P. hederaceum menunjukkan nilai Bioconcentration Factor (BCF) tinggi untuk Cr (hingga 8,50), mengindikasikan potensi sebagai fitostabilisator. Potensi remediasi untuk Sc masih terbatas karena nilai TF dan BCF <1 pada kedua tanaman. Pendekatan ini menawarkan strategi efektif dan aplikatif dalam pengelolaan red mud berbasis teknologi hijau.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

Section
Articles