Main Article Content

Natasya Febriani Fauziah Harmin Sulistiyaning Titah Bieby Voijant Tangahu Andriyan Yulikasari Ervin Nurhayati Ervin Nurhayati Isni Arliyani

Abstract

Pemanfaatan red mud (RM), limbah samping hasil pemurnian bauksit yang bersifat sangat basa, memiliki potensi sebagai amandemen tanah dalam kerangka ekonomi sirkular, meskipun penerapannya masih terkendala oleh pH yang tinggi, kandungan natrium, dan potensi toksisitas logam berat. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi rentang toleransi Brassica juncea terhadap variasi dosis RM sebagai manademen yang dikombinasikan dengan pupuk kandang. Uji rentang dosis dilakukan dengan variasi RM sebesar 3%, 5%, 10%, 15%, dan 20% yang dicampurkan dengan tanah kebun dan pupuk kandang (rasio 2:1), serta kontrol berupa tanah kebun. Parameter pertumbuhan (tinggi tanaman, jumlah daun, kandungan klorofil, biomassa basah dan kering) serta karakteristik kimia tanah (kandungan nutrien dan logam) diamati selama 14 hari. Hasil menunjukkan bahwa dosis RM hingga 10% masih mendukung kelangsungan hidup tanaman, sementara dosis 15% dan 20% menyebabkan kematian akibat peningkatan kandungan Cr, V, Ni, dan Sc. Dosis 5% menunjukkan kinerja optimal dengan peningkatan tinggi tanaman sebesar 20%, jumlah daun 25%, kandungan klorofil 53%, dan biomassa kering 156% dibanding kontrol. Kombinasi RM dan pupuk kandang secara sinergis meningkatkan ketersediaan hara (N, P, K) sekaligus menjaga kadar logam berat tetap di bawah ambang batas aman FAO/WHO. Studi ini menunjukkan bahwa RM berpotensi dimanfaatkan sebagai amandemen tanah secara berkelanjutan apabila digunakan dalam dosis terkendali dan dikombinasikan dengan bahan organik. Penelitian ini memberikan dasar ilmiah awal untuk mendukung strategi pemanfaatan limbah industri dalam sistem pertanian berbasis ekonomi sirkular.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

Section
Articles